usahadulu
June 29, 2025
Jika Anda pengusaha kuliner di Indonesia, kemungkinan besar bisnis Anda sudah terdaftar di GoFood, GrabFood, atau ShopeeFood. Platform-platform ini memang luar biasa untuk menjangkau pelanggan dan mendapatkan pesanan. Tapi, pernahkah Anda merasa bahwa bisnis Anda hanya “menumpang” di rumah orang lain?
Anda terikat dengan aturan mereka, terpotong komisi yang tidak sedikit, dan yang paling krusial, Anda tidak pernah benar-benar “memiliki” data pelanggan Anda. Di sinilah peran sebuah website F&B profesional menjadi sangat penting untuk pertumbuhan jangka panjang.
Tim Usahadulu.com akan membedah mengapa memiliki “rumah digital” sendiri adalah langkah strategis yang akan membawa bisnis kuliner Anda ke level selanjutnya.
Ini adalah pertanyaan yang wajar. Mari kita lihat perbandingan langsungnya:
Aspek | Marketplace (GoFood, dll) | Website F&B Sendiri |
Branding & Suasana | Terbatas, tampilan seragam | Kontrol penuh, bisa ciptakan suasana brand yang unik |
Data Pelanggan | Milik platform, Anda tidak bisa akses | Milik Anda 100%, bisa untuk program loyalitas |
Biaya Komisi | Ada (potongan sekitar 20% per transaksi) | Tidak ada, keuntungan bersih milik Anda |
Komunikasi Langsung | Terbatas via aplikasi | Langsung via WhatsApp, email, atau telepon |
Loyalitas Pelanggan | Pelanggan loyal pada aplikasi GoFood | Pelanggan loyal langsung pada brand Anda |
Singkatnya, platform agregator itu bagus untuk transaksi, tapi website adalah tempat untuk membangun brand dan hubungan.
Saat Anda memutuskan untuk membuat website F&B, pastikan ia memiliki fitur-fitur penting ini:
Lupakan menu dalam bentuk daftar PDF yang membosankan. Tampilkan setiap item dengan foto berkualitas tinggi, deskripsi yang membuat lapar, dan harga yang jelas.
Ini adalah jantungnya. Sediakan fitur di mana pelanggan bisa langsung memesan untuk diantar (delivery) atau diambil sendiri (pick-up). Anda bisa menggunakan plugin seperti WooCommerce atau layanan pihak ketiga yang terintegrasi.
Pamerkan bukan hanya makanan Anda, tapi juga suasana restoran/kafe Anda, proses memasak yang higienis, atau keceriaan pelanggan. Visual adalah segalanya dalam bisnis kuliner.
Cantumkan alamat lengkap yang terintegrasi dengan Google Maps. Tampilkan jam operasional yang selalu up-to-date. Sediakan tombol “Pesan via WhatsApp” yang mudah di-klik.
Ceritakan kisah di balik bisnis Anda. Apakah ini resep warisan keluarga? Atau berawal dari kecintaan pada kopi? Cerita akan menciptakan koneksi emosional dengan pelanggan.
Tampilkan ulasan-ulasan terbaik dari pelanggan Anda. Social proof atau bukti sosial sangat ampuh untuk meyakinkan calon pelanggan baru.
Pasang feed Instagram Anda langsung di website. Ini menunjukkan bahwa brand Anda aktif dan memungkinkan pengunjung untuk langsung mengikuti Anda.
Memiliki website hanyalah awal. Anda perlu mengarahkan lalu lintas ke sana.
SEO Lokal: Optimalkan website Anda agar muncul saat orang mencari “restoran korea enak di Jakarta Selatan” atau “kopi susu terdekat”.
Promosi di Media Sosial: Arahkan link di bio Instagram/TikTok Anda ke website, bukan ke platform agregator. Buat promo khusus yang hanya berlaku untuk pemesanan via website.
Kolaborasi: Ajak food blogger atau influencer untuk me-review dan menaruh link website Anda di konten mereka.
Membangun dan mempromosikan website F&B Anda adalah sebuah proses. Untuk panduan lebih detail, jangan lupa membaca artikel kami lainnya di Usahadulu.com tentang strategi social media marketing dan dasar-dasar SEO untuk pemula.
Platform agregator adalah ‘ruko sewaan’ yang bagus untuk memulai, tapi website F&B adalah ‘tanah dan bangunan’ yang menjadi aset permanen milik Anda sendiri. Website mengubah bisnis Anda dari sekadar “jualan makanan” menjadi sebuah “brand kuliner” yang profesional dan memiliki hubungan langsung dengan pelanggannya.
Jadi, tunggu apa lagi? Saatnya membangun rumah digital Anda sendiri. Usaha Dulu Aja!